TAKLUKNYA KERAJAAN ROMAWI DI BAWAH PASUKAN KHALID BIN WALID

Share:

Perang Yarmuk terjadi pada tahun 13 H sebelum penaklukan Damaskus. Perang Yarmuk (Battle of Hieromyax) diakui oleh sejarawan Barat sebagai perang yang paling gemilang dalam sejarah.

Para panglima Romawi berkata, “Demi Tuhan, kita akan sibukkan Abu Bakar sehingga ia tidak akan pernah berpikir lagi untuk mengirim kuda-kudanya ke daerah kita.” Mereka pun mengirimkan sebanyak 240.000 pasukan siap perang! Sebanyak 80.000 prajurit dibekali dengan besi dan rantai, 80.000 pasukan penunggang kuda, dan 80.000 pasukan pejalan kaki.

Mendengar kabar banyaknya pasukan Romawi, para komandan mengirim surat kepada Khalifah untuk memberikan kondisi yang mereka hadapi sekaligus meminta pendapatnya. Khalifah membalas dengan menulis, “Berkumpullah dan jadilah satu pasukan lalu hadapilah gempuran kaum musyirikin dengan gempuran yang sama. Sesungguhnya kalian adalah cahaya-cahaya Allah dan Allah pasti akan membantu agama-Nya serta akan membinasakan orang yang kafir kepada-Nya. Kalian tidak akan dikalahkan dengan faktor jumlah, akan tetapi oleh faktor dosa. Oleh karena itu waspadalah terhadap dosa.”

Kemudian ash-Shiddiq berkata, “Demi Allah, aku akan sibukkan kaum Nasrani dari waswas setan dengan mengutus Khalid bin Walid.” Lalu Khalifah mengutus Khalid ke Irak untuk bergerak menuju Syam dan membantu saudara-saudaranya.

Peperangan pun dimulai dan berlangsung dengan sengitnya. Tak ada bandingnya. Pasukan Romawi terjun berduyun-duyun bagaikan gunung. Mereka maju dengan segala keangkuhan dan kepongahannya. Jumlah mereka yang begitu banyak menutupi berbagai sisi medan perang seakan-akan mereka adalah mendung hitam yang mengeluarkan suara keras.

Tapi ternyata mereka terkejut mengadapi perlawanan dari kaum muslimin yang tidak mereka duga-duga sebelumnya. Pasukan muslimin memperlihatkan potret perjuangan dan pengorbanan yang sangat mencengangkan dari prajurit-prajurit yang berani mengorbankan jiwa mereka dan juga dari kekokohan semangat mereka. Pertempuran Yarmuk telah menjadi arena yang jarang ditemukan bagi para fida’iy (prajurit yang berani mati syahid).

Para mujahidin melaksanakan shalat subuh berjamaah dengan khusyu. Setelah berdoa, mereka kembali ke barisan dan posisinya masing-masing dengan semangat jihad yang berkobar dan wajah yang sangat mengharapkan pertolongan Allah, Penguasa Langit dan Bumi.

Hari itu berlalu dengan kemenangan yang dikaruniakan Allah SWT kepada pasukan Khalid bin Walid. Dari pihak kafir jumlah korban terbunuh sebanyak 120.000 orang. Sedang gugur sebagai syahid dari pihak kaum muslimin kurang lebih 3.000 Mujahid.

Origin : Sahabat Madina