Hati Ini Jangan Pernah Sepi dari Bersyukur

Share:

Jangan menunggu mendapatkan nikmat besar atau banyak baru bersyukur, namun beryukur itu setiap saat, setiap hari dan setiap keadaan, karena dengan beryukur itulah kenikmatan yang lain akan dikucurkan bahkan bisa lebih banyak.

Bukankah Sang Maha Pencipta telah berfirman:

[وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ [إبراهيم/7

“Bersyukurlah kepadaku maka Aku akan tambahkan nikmat-ku dan janganlah kufur (congkak/sombong) karena siksaku teramat pedih.” 

Setiap manusia seharusnya selalu mengingat nikmat yang telah Allah berikan kepadanya. Nikmat yang ada di bumi dan seisinya telah disediakan Allah sebagai kelengkapan dan pelengkap ciptaan-Nya. Air, tanah, udara dan semesta alam dengan penuh kasih dan sayang-Nya mengapa kehadiran kita di dunia atas perintah-Nya, belum lagi kelengkapan anggota badan, sehingga kita dengan mudah menjalankan tugas sebagai khalifah di bumi. Disadari atau tidak, apa yang ada pada diri manusia, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki adalah nikmat yang telah diberikan Allah dan merupakan anugerah yang tiada tara nilainya.

[فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ [البقرة/152

“Karena itu ingatlah kamu kepada-ku. Niscaya Aku ingat kepadamu. Dan bersyukurlah kepada-ku dan jangan kamu mengingkari-ku” (QS. Al-Baqarah:152)

Bersyukur pada hakekatnya merupakan konsekuensi logis bagi seseorang makhluk seperti manusia kepada Allah, sebagai Rabb yang telah menciptakan dan melimpahkan berbagai nikmat. Namun, kerap sekali makhluk-Nya terlupa bahkan melupakan-Nya.
.
"Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan) Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur" (QS As Sajdah: 9)

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya manusia yang paling banyak bersyukur kepada Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi mereka yang lebih banyak bersyukur (berterima kasih) kepada manusia dan pada riwayat lain: Tidak bersyukur kepada Allah orang yang tidak mau berterima kasih kepada manusia.” (HR Tirmidzi dan lainnya).

Wallahu A'laam bis shawab.